
- Lampung
Hari apes memang tidak ada di kalender. Itulah gambaran yang dialami oleh pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pesawaran Aries Sandi DP dan Supriyanto. Minggu, 2 Maret 2025.
Perolehan suara 59.49 persen harus dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK) karena ijazah SMA Aries Sandi tidak memenuhi syarat.
Yang menjadi perhatian masyarakat Aris Sandi lolos verifikasi faktual oleh KPU Pesawaran dan diperkuat oleh Bawaslu setempat sebagai pengawas Demokrasi. Awalnya Bawaslu merekomendasikan Verifikasi ulang terhadap KPU atas pencalonan Aries Sandi DP.
Namun setelah beberapa hari dan saat sidang MK Bawaslu Pesawaran malah melempem dan putar haluan. Ibarat menjilat ludah sendiri.
Dalam Sidang MK, KPU dan Bawaslu Pesawaran bersikeras Ijazah Aries Sandi sah.
Bersikerasnya dua lembaga pengawal Demokrasi itu dipertanyakan, dimana integritas mereka?. Padahal, syarat utama menjadi penyelenggara dan pengawas Pemilu adalah memiliki integritas tinggi.
Apakah KPU dan Bawaslu Pesawaran masuk angin atau ada sesuatu di belakang layar. Seharusnya Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) memberikan sanksi tegas kepada para Komisioner KPU Bawaslu setempat.
Sanksi tegas ini sangat berdasar melihat kerugian negara,akibat PSU Pilkada Pesawaran mencapai Rp17 miliar. PSU harus dilakukan karena perintah Konstitusi.
Mengingat Aries Sandi DP di diskualifikasi oleh MK karena diduga Ijazah SMA nya abal-abal.
Akibat KPU yang di ketuai oleh Fery Iksan dan Bawaslu yang di nahkodai Fatihunnajah yang bersikeras meloloskan Paslon Aries Sandi DP dan Supriyanto, akhirnya menjadi Pilkada terburuk sepanjang masa.
Tentu catatanbangsal sebagai pegiat sosial sangat miris melihat para Komisioner KPU- Bawaslu Pesawaran yang kinerjanya buruk itu.
Jangan sampai para Komisioner KPU-Bawaslu masa sekarang ini kembali terpilih di periode selanjutnya. Apabila tetap terpilih maka berpotensi merusak Demokrasi.
KPU Bawaslu Setempat kompak menyatakan Ijazah Aries Sandi sah di sidang MK. Namun semua itu terbantahkan setelah MK mendiskualifikasi Aries Sandi DP.
Tentu MK dalam memutuskan sudah sangat teliti dengan berbagai bukti dan fakta di persidangan yang mereka kumpulkan.
Seperti diungkapkan oleh saksi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung, Thomas Amirico yang menegaskan bahwa seseorang baru bisa dapat mengikuti ujian persamaan dengan syarat memiliki Buku Rapor SMA selama 6 semester.
Sementara Calon yang bernama Aries Sandi Darma Putra tidak memiliki Rapor Semester 5 atau Kelas 3 SMA.
Selain itu, Disdikbud juga tidak pernah dua kali mengeluarkan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) terhadap yang bersangkutan.
Sontak pernyataan KPU dan Bawaslu Pesawaran terbantahkan dengan data yang dimiliki Disdikbud Lampung.
Yang menjadi catatan, Aries Sandi DP pada tahun 2010 menang di Pilkada Pesawaran berpasangan dengan Musiran menggunakan SKPI. Selama satu periode diduga mereka telah menipu masyarakat Pesawaran.
Lantas pada tahun 2010 KPU dan Bawaslu Pesawaran pada masa nya pun diduga meloloskan Paslon yang tidak memenuhi syarat.
Pencalonan Aries Sandi di tahun 2024 menggunakan SKPI tahun 2018, dengan logika matang apakah diperbolehkan dua kali mengeluarkan SKPI?.
Oleh karenanya Disdikbud Provinsi Lampung menyatakan bahwa SKPI Aries Sandi DP tidak sesuai prosedur dan cacat administrasi.
Aries Sandi diduga memanipulasi dokumen pendidikan tingkat SMA. Atas dasar ini seharusnya Pemerhati Demokrasi melaporkan KPU-BAWASLU Pesawaran ke DKPP.
Atau jika terbukti ada pelanggaran Pidana bisa diteruskan ke Penegak Hukum.
Untuk saat ini Pesawaran krisis pemimpin yang bisa dipercaya untuk membangun. Siapa sosok yang pantas untuk memimpin Pesawaran lima tahun kedepan.
Apakah Ijazah menentukan capaian kinerja Kepala daerah sehingga harus minimal tamat atau lulus SMA?.
Sebab lulusan dari Universitas ternama apakah menjamin bahwa Kepala daerah tidak akan korupsi dan benar-benar membangun.
Semua ada ditangan masyarakat, apakah mereka masih percaya terhadap Aries Sandi yang nanti istrinya Drg Elin yang menggantikan maju di Pilkada 2024.
Atau putar haluan ke lawan Politik yang baground adalah istri dari Petahana.
Tentukan Pilihan sesuai hati nurani.
